Jumat, 12 April 2013

Pengganti, bukan Penerus.

   A little thing means a lot. Ya, memang benar. Kadang hal kecil yang terjadi di dalam hidup kita berpengaruh besar terhadap kehidupan kita, tergantung bagaimana kita melihat dan menelaah suatu hal kecil tersebut.
   1 hari yang lalu, adalah hari yang saya pikir akan biasa-biasa saja. Ya karna memang sampai pulang sekolah, It's just the same as the other day. Saya pergi dan pulang sekolah naik motor. Waktu itu siang hari, sekitar jam 3, saya melihat ada 2 motor di depan saya yang jaraknya cukup jauh, kurang lebih 30 meter. Ada 2 motor di depan saya, dan tiba tiba satu diantara motor tersebut mendekat ke motor satunya lagi, lalu motor itu pergi mendahului si motor yang di dekati tadi. Tapi saya perhatikan, laju motor mereka sangat kencang. Dan bodohnya saya berpikir itu adalah muda-mudi yang sedang nge-track. Motor yang di dekati tadi dikendarai oleh seorang laki-laki dan perempuan, saya melihat dari jarak jauh si perempuan itu mengangkat tangan dan menunjuk ke arah motor yang mendekati motornya tadi. Karna saya penasaran, saya kencangkan laju motor dan akhirnya posisi berada di dekat motor tersebut sedangkan motor yang mendekati tadi sudah agak jauh. Lalu motor yang dikendarai si perempuan dan laki-laki itu semakin cepat mengejar motor yang mendekati tadi, dan pada saat belokkan, mereka terjatuh. And I see it. Pada saat terjatuh lalu saya mendekat dan perempuan tadi berteriak 'Copet, tadi copet'. Sontan saya meng- gas motor sampai full mengejar si copet yang masih terlihat. Tapi berhubung banyak truk dan kendaraan lainnya jadi terhambat, sedangkan saya sudah sekuat tenaga mengejar si copet tersebut dan ada seorang laki laki, mungkin warga yang mengejar juga. Tapi........ Akhirnya gak ketemu. Saya pulang ke arah rumah dan perasaan ini gak enak.
Why? Why you must feel like that?
   Saya baru melihat kejadian ini dengan mata kepala saya sendiri. Terjadi di negara saya sendiri. Saya sebagai warga negara merasa, ini adalah bagian dari tugas saya, sesama warga negara untuk melakukan tindakan pencegahan kejahatan. Seseorang dapat melakukan kejahatan disebabkan banyak faktor. Terutama faktor ekonomi. Namun, terkadang faktor kesempatan, saat iya merasa ada kesempatan. Mereka dapat melakukan hal tersebut. Saya merasa heran, apa yang salah dengan diri seseorang tersebut sehingga melakukan hal bodoh seperti itu? Tuhan memberi kita akal dan pikiran, agar kita berpikir akan risiko dan tindakkan tindakkan yang baik dan benar.
   Saya berpikir, untuk menghilangkan kejahatan yang ada di negara kita memang tidak mungkin. Karna banyak faktor yang membuat kejahatan tersebut muncul. Dari kejahatan mencuri sendal sampai kejahatan white colar pun, Indonesia punya. Tapi saya bertekad, mulailah meminimalisir kejahatan dari diri kita sendiri. Jadilah warga negara yang baik. Yang berhutang budi terhadap negaramu. Bagaimana bisa kamu menginjakkan kaki disini, meminum airnya, memakai tanahnya tetapi tidak satupun yang kau beri untuk negaramu? Malah kau rusak lagi dengan perbuatan-perbuatan tidak baik dan tidak benar. Jangan salahkan pemimpin dan pemerintahan. Periksalah dirimu dan berusaha lah untuk merubah kekurangan-kekurangan yang ada di negeri ini. Selagi masih remaja, calon generasi PENGGANTI bangsa ini, sekali lagi bukan penerus, melainkan pengganti. Semoga di masa depan kita dapat mengubah kekurangan tersebut dan membuat Indonesia menjadi lebih baik dan benar.
   Sebetulnya banyak kejadian yang membuat saya lebih berpikir, tapi entah ada berapa kejadian dan semua itu membuat saya menjadi overthinking. Overthinking masalah negara, masalah kepribadian seseorang atau bahkan hal-hal kecil yang sebetulnya tidak terlalu penting untuk dipikirkan. Dan semua ini membuat saya susah tidur malam haha ok ini sangat berlebihan.
Sekian post dari saya yang sangat random ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar